Sejak tahun 1933 sudah ada beberapa mahasiswa Indonesia yang bermukim di Jepang dan di tahun yang sama telah berdiri organisasi Serikat Indonesia (SI) di Tokyo yang mempunyai koordinasi yang baik dengan rekan-rekan mereka yang berada di Eropa. Terbukti pada tahun 1933 kunjungan rombongan Bung Hatta ke Jepang yang membangkitkan semangat patriotik dan anti penjajahan dalam menuju cita-cita Indonesia merdeka.
Secara berangsur usai Perang Dunia II dan Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya sejak tahun 1947, pemuda Indonesia kembali ke Tanah Air. Banyak diantara mereka yang bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melawan agresi Belanda antaranya Alm. Jenderal TNI (Purn) DR.H. Yoga Soegomo Mantan Ketua Umum BPP-PERSADA, Brigjen TNI ( Purn ) Drs. W.D. Sukisman, Mantan Rektor Universitas Darma PERSADA (UNSADA) dan yang meninggal dunia dimedan laga seperti Bapak Soepadi, ketika agresi kedua. Tahun 1952 dan 1953 dengan PP-32 Indonesia mengirimkan tentara pelajar untuk melanjutkan pendidikannya di Jepang dan mereka disambut oleh pimpinan Serikat Indonesia ketika itu diantaranya Bapak Hasan Rahaya, Mantan Sekretaris Jenderal BPP-PERSADA, dan mulai tahun 1953, Serikat Indonesia diganti menjadi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) pada tahun 1959 dibawah Ketuanya Alm. Bapak Gandung Hartono.
Sejak tahun 1960 selama 5 tahun berturut-turut, sebagai kompensasi pampasan perang, Presiden Soekarno meminta kepada Pemerintah Jepang untuk memberikan beasiswa melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang kemudian mengirimkan sejumlah besar mahasiswa dan trainee Indonesia untuk memperdalam berbagai disiplin ilmu. Karena jumlahnya yang cukup besar dan ditambah dengan semangat ke-veteran-an, PPI-Jepang menjadi teladan dan panutan, para mahasiswa maupun trainee tidak saja menekuni disiplin ilmu yang mereka tuntut, tetapi juga merupakan ujung tombak Republik Indonesia di Jepang dalam berbagai kegiatan seperti demonstrasi kedatangan kapal Karel Doorman ke Kedutaan Belanda di Tokyo. Dari berbagai unsur pergerakan diatas, maka lahirlah PERSADA (Perhimpunan Alumni Dari Jepang).
Pada 5 Juli 1963 PERSADA (Persatuan Alumni Dari Jepang ) didirikan sebagai suatu wadah tempat bersatunya para pelajar/mahasiswa/trainees Indonesia dari semua angkatan/rombongan, baik yang datang untuk belajar sebelum proklamasi dan setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, baik dengan beasiswa pemerintah/swasta dan lainnya.
Pada 17 Juli 1963 bertempat di Ball Room Hotel Duta Indonesia diadakan malam resepsi berdirinya PERSADA dan Ketua Umumnya yang pertama adalah Alm. Bapak Umarjadi Njotowijono. PERSADA didirikan sebagai wadah untuk membina persatuan dan kesatuan alumni dari Jepang serta untuk membantu pemerintah dalam mensukseskan programnya sesuai dengan disiplin ilmu yang dituntut oleh masing – masing anggota.
Setelah diadakan pertimbangan – pertimbangan bersama yang mendalam, disepakati untuk mendirikan universitas, sebagai lembaga untuk mencerdaskan bangsa. Tepatnya pada 6 Juli 1986 dengan dana swadaya dari masing-masing anggota PERSADA, tanpa adanya bantuan dari pihak luar, berdirilah UNIVERSITAS DARMA PERSADA (UNSADA), sebagai monumen hidup, kebanggaan para alumni dari Jepang. Universitas Darma Persada adalah satu-satunya universitas didunia yang didirikan oleh alumni dari Jepang.
UNSADA menjadi perhatian masyarakat Jepang, diantaranya Perdana Menteri Jepang Takeo Fukuda (Alm) dan juga Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko telah berkunjung ke Universitas Darma Persada.
Sampai saat ini, dalam usia 58 tahun, PERSADA tidak hanya berkumandang dibatas wilayah Indonesia, tetapi sudah dikenal di tiap-tiap negara ASEAN. PERSADA dengan 17 Kantor Daerah / Cabang diseluruh Indonesia dan Perwakilan di Tokyo – Jepang, merupakan salah satu Chapter dari Asean Council of Japan Alumni (ASCOJA) yang telah menggabungkan para alumni dari Indonesia (PERSADA), Philippina (PHILFEJA), Malaysia (JAGAM), Singapura (JUGAS), Thailand (OJSAT), Brunei Darusalam (BAJA), Vietnam (JAV), Camboja (JAC).
Sedang di Jepang, atas prakarsa mantan Perdana Menteri Jepang H.E.Takeo Fukuda (alm) telah terbentuk ASJA ( ASIA JAPAN ALUMNI ) INTERNATIONAL sebagai mitra kerja ASCOJA.
Dalam kegiatan-kegiatannya yang berhubungan dengan Jepang, PERSADA pernah bekerjasama dengan Harmony Center dan International Youth Association of Japan (KSKK) menyelenggarakan Pertukaran Remaja Indonesia – Jepang (PRIJ) yang dilaksanakan setiap tahun sekali, Juga diadakan Japan Education Fair ( Pekan Pendidikan Jepang) secara berkala di Jakarta untuk peningkatan study lanjutan di Jepang dalam rangka kerjasama antara PERSADA / Universitas Darma Persada dan Association of International Education, Japan yang menghimpun perguruan-perguruan tinggi di Jepang.